Jumat, 13 Maret 2015

Pesona Keunikan Batu Granit Pulau Belitung yang Berdiri Kokoh

Mendengar kata Belitung apa yang akan kita pikirkan? Pastinya film Laskar Pelangi. Mari kita mengenal Lebih dekat Pulau Belitung. Pulau Belitung merupakan pulau yang terletak antara 107° 31,5’ - 108° 18’ BT dan 02° 31,5’ - 03° 6,5’ LS dengan luas pulau  4.800 km2 atau sekitar  480.010 ha yang dibagi menjadi 2 kabupaten, yaitu kabupaten Belitung  beribukota di Tanjung Pandang dan Belitung Timur beribukota di Manggar. Pulau Belitung disebelah utara dibatasi oleh Laut Cina Selatan, sebelah timur berbatasan dengan selat Karimata, sebelah selatan berbatasan dengan Laut Jawa dan sebelah barat berbatasan dengan selat Gaspar. Pulau Belitung memiliki letak geografis yang strategis dan berada di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI). sehingga sangat disayangkan jika informasi tentang belitung dilewatkan.
Belitunginfo.com/tentang-belitung/karakteristik


Id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Belitung

            Pulau Belitung merupakan salah satu pulau di Indonesia yang mempunyai pantai yang indah dengan pemandangan bebatuan granit berukuran besar  yang tersebar disepanjang pantai. Batuan besar inilah yang menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berfoto. Dari segi Geologi Pulau Belitung terbagi menjadi empat formasi, yaitu batuan Plutonik berupa Granit (pTgr) berumur Perm sampai Kapur, formasi Bintan anggota Batupasir (TRbp), formasi Bintan anggota Batupasir dan Batulempang (TRbl) yang berumur Trias serta Aluvium (Qal) yang berumur Holosen.
Pada kesempatan kali ini akan membahas mengenai terbentuknya batuan granit berukuran besar yang banyak tersebar disepanjang pantai Pulau Belitung. Batuan Granit merupakan batuan yang plutonik, panetrik (Best, 2003), glanural, sebagian besar terdiri atas mineral feisik dan kaya akan kuarsa (pearce, 1996) dengan komposisi kimia yang bervariasi (Raymond,2002). Menurut Giil (2010), batuan Granitoid berdasarkan mineraloginya dikelompokkan menjadi lima kelompok utama yaitu diorit, tonalit, granodiorit, granit, dan  alkali granit. Diorit adalah batuan granitoid yang memiliki komposisi mineral mafik lebih besar dibanding felsik, kaya akan Naplagioklas dan hornblend. Tonalit merupakan batuan granitoid yang tersusun oleh mineral Na-Plagioklas, kuarsa, dan sedikit hidrous mineral. Granodiorit merupakan batuan granitoid yang kaya akan kuarsa, Na-Plagioklas, dan K-feldspar. Granit merupakan batuan granitoid yang mengandung mineral utama kuarsa dan K-feldspar. Alkasli Granit merupakan batuan granitoid yang tersusun oleh mineral utama kuarsa dan K-feldspar namun mengandung alkali piroksen atau alkali amfibo. Batuan Granitoid yang banyak tersebar dipesisir pulau Belitung adalah jenis Granit.
Bongkahan batu granit yang menjadi daya tarik wistawan pulau belitung secara geologi merupakan batuan beku yang menjadi batuan dasar Indonesia bagian barat yang disebut Batolit. Persebaran batuan ini mulai dari Kepulauan Riau hingga Semenanjung Malaysia serta di Kepulauan Natuna.
TERBENTUK DARI TRIASSIC ERA
Secara geologis batuan Granit berumur Trias hingga kapur ( 208 sampai 245 juta tahun yang lalu). Batuan ini hasil dari pembekuan magma yang bersifat asam, yaitu dengan kandungan silika yang tinggi lebih dari 65%. Eologi dibawah dapat dilihat bahwa granit tertua berumur Triassic tersebar di Belitungbagian Barat laut termasuk Pantai Tanjungtinggi, Pulau Kepayang dan Pulau Lengkuas. Singkapannya dengan bongkah-bongkah besar berwarna abu-abu terang, berkristal kasar hingga sangat kasar karena akaya akan Kasiterit Primer.
Peta Geologi Belitung (Baharuddin dan Sidarto, 1995; P3G Bandung)

PEMBENTUKAN DIZAMAN JURASSIC
Batuan granit berumur zaman Jurassic (106 sampai 245 juta tahun yang lalu) disebut Adamelit Baginde dengan warna abu-abu hingga kehijauan, berbutir kasar hingga sangat kasar dan banyak dijumpai xenolit  (batuan lain yang masuk ke dalam intrusi) dan tidak mengandung kaserit. Batuan ini tersebar dibagian selatan Belitung, di Pantai Penyabong, termasuk Bukit Baginde, dan Pantai Klumpang.
PEMBENTUKAN ZAMAN CRETACEOUS
intrusi granit paling muda pada zaman Cretaceous/kapur (106 sampai 115 juta tahun yang lalu) tersebar di timur laut Belitung, Pantai Burungmandi dan Gunung Bolong-Tanjung, yang lebih intermedier dan dikenal sebagai Granodiorit Burungmandi, serta dalam sebaran terbatas di Gunung Batubesi dan air Dengong sebagai Diorit Kuarsa Batubesi. Umumnya berwarna lebih gelap karena lebih banyak kandungan mineral berwarna gelap felspar. Butirannya sedang, tidak kasar.
TERBENTUKNYA BATU GRANIT
Batu granit terbentuk dari hasil pembekuan magma berkomposisi asam yang membeku di dalam dapur magma, sehingga batu ini merupakan batuan beku dalam yang berbentuk batolit. Akibat proses tektonik, batuan ini mengalami pengangkatan, pematahan dan peretakan. Proses tektonik menyebabkan batuan terangkat kepermukaan. Batuan ini banyak ditemukan di daerah pinggiran pantai dan pinggiran sungai besar ataupun didasar sungai. Sehingga batu granit menjadi salah satu struktur geomorfologi perairan pantai Indonesia.

Batolit, batuan beku dalam (intrusi) yang terbentuk di kedalaman Bumi
sebagai sumber granit di Bangka Belitung. Lihat B dan D pada gambar
(sumber : www.scoopweb.com)

Bongkahan-bongkahan granit sebenarnya menyatu dengan tubuh batolitnya. Batu granit tampak terpisah karena akibat proses abrasi melalui retakan.terlihat satu garis retakan yang terisi oleh urat kuarsa (quartz vein)

Selama proses pengangkatan granit, tubuh granit mengalami deformasi (mengalami retak-retak). Ketika tubuh granit yang retak-retak muncul ke permukaan Bumi, proses pelapukan dan erosi atau abrasi mengikisnya melalui retakan-retakan. Akibat proses ini terjadi berulang-ulang selama ratusan hingga ribuan tahun, batu granit yang muncul di permukaan seolah-olah  merupakan bongkah batuan yang terpisah-pisah. Padahal bongkah batu granit raksasa ini sebenarnya hanya bagian atas dari tubuh batu granit berukuran sangat besar yang berada di bawah permukaan Bumi.

Sumber:
Kurniawan, Alva.2014.Geologi Batuan Granitoid di Indonesia dan Distribusinya.Masyarakat Ilmu Bumi Indonesia, 2014, Vol 1/E-3. Departement Teknik Geologi, Universitas Gadjah Mada.Yogyakarta 
https://www.academia.edu/7756498/Geologi_Batuan_Granitoid_di_Indonesia_dan_Distribusinya
Raven.2015.jenis-jenis Batuan, Ciri-ciri, dan Proses Terbentuknya (Update). Diakses tanggal 13 Maret 2015 https://future20.wordpress.com/2013/03/08/jenis-jenis-batuan-ciri-ciri-dan-proses-terbentuknya/
Imaji,Tour. 2014.Sejarah Terbentuknya Batu-Batuan Raksasa Belitung. http://www.belitungimajitour.com/2015/01/sejarah-terbentuknya-batu-batuan-granit.html
http://blog.fitb.itb.ac.id/BBrahmantyo/?p=1714

Tidak ada komentar:

Posting Komentar